SUKU DAYAK MERATUS
Suku Dayak Meratus atau Dayak Banjar adalah kumpulan sub-suku Dayak yang mendiami sepanjang kawasan pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan. Mereka sering
disebut Dayak Biaju atau Urang Bukit atau Suku Buket.
Sesuai habitat kediamannya
tersebut maka belakangan ini mereka lebih senang disebut Suku Dayak Meratus, daripada nama
sebelumnya Dayak Bukit yang
sudah terlanjur dimaknai sebagai orang
gunung.
Budaya Dayak Meratus
Suku ini dapat
digolongkan sebagai suku Dayak, karena mereka teguh memegang kepercayaan suku
mereka. Akan tetapi religi suku ini, agak berbeda dengan suku Dayak di Kalimantan Tengah, yang banyak
menekankan ritual upacara kematian. Suku Dayak Meratus lebih menekankan
upacara dalam kehidupan, seperti upacara pada proses penanaman padi atau
panen, sebagaimana halnya dengan suku Kanayat di Kalimantan Barat. Suku Dayak
Bukit juga tidak mengenal tradisi ngayau
yang ada zaman dahulu pada kebanyakan suku Dayak.
Upacara ritual suku Dayak Bukit,
misalnya "Aruh Bawanang" yang disebut juga Aruh Ganal. Tarian ritual misalnya tari Babangsai untuk
wanita dan tari Kanjar untuk pria. Suku Bukit tinggal dalam dalam rumah
besar yang dinamakan balai.
Balai
merupakan rumah adat untuk melaksanakan ritual pada religi suku mereka. Bentuk
balai, "memusat" karena di tengah-tengah merupakan tempat altar atau
panggung tempat meletakkan sesajen. Tiap balai dihuni
oleh beberapa kepala keluarga, dengan posisi hunian mengelilingi altar upacara. Tiap keluarga memiliki dapur sendiri yang dinamakan umbun.
Jadi bentuk balai ini, berbeda dengan rumah adat suku Dayak umumnya yang
berbentuk panjang (Rumah Panjang).
Sumber : Drs. Susanto -SM di PT.
PAMAPERSADA NUSANTARA-